Minggu, 16 Agustus 2009

Fayyadl Akui Israel Negara Yahudi dan Samakan Tahanan Palestina dengan Shalit


Tepi Barat – Infopalestina: Salam Fayyadl mengakui keberhakan PM Israel Benjamen Netanyahu menuntut pengakuan terhadap yahudisme negara Israel. Fayyadl juga mendeklarasikan simpatinya yang mendalam atas serdadu Israel ditawan di Jalur Gaza Gilad Shalit dan meminta agar perlintasan militer Israel di Tepi Barat jangan dihilangkah karena tujuannya adalah menjaga keamanan Israel.

Dalam wawancara dengan harian Israel Haaretz edisi Jumat (14/8) Fayyadl menilai bahwa yahudisme negara Israel adalah urusan dalam negeri Israel.

Ketika ditanya soal tuntutan Netanyahu agar yahudisme negara Israel diakui sebagai syarat perundingan, Fayyadl menegaskan “sesungguhnya identitas negara Israel adalah urusan Israel sendiri, dan tidak dituntut dari Palestina untuk mengakuinya.” Namun ia pura-pura tidak tahu soal pertanyaan harian Israel ini soal statemen Netanyahi bahwa Al-Quds akan tetap menjadi ibukota satu-satunya negara Israel.

Dalam wawancaranya, Fayyadl menyampaikan solidaritasnya langsung terhadap keluarga serdadu Israel Gilad Shalit dan menyebutkan sebagai “penderitaan” sebagai bukti simpatinya kepada seradadu yang ditawan kelompok perlawanan di Jalur Gaza itu.

Soal perlintasan militer Israel di Tepi Barat dan masalah pembongkarannya, Fayyadl menegaskan bahwa sangat disayangkan bahwa Israel terlambat membongkar puluhan perlintasan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. “Namun kalian (Israel) mengakui bahwa perlintasan itu bisa dibongkar. Namun saya orang terakhir kali yang meminta dibongkar perlintasan militer yang bisa menjaga keamanan Israel. Sebab apapun yang mengganggu keamanan Israel akan mengganggu kepentingan kita juga,” tutur Fayyadl. (bn-bsyr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar